Modifikasi Motor Gedhe Harley, Makin Keren dan Rame

Posted by Masifud on Friday, April 16, 2010


Ada kebanggaan yang dirasakan Adi Sudarmoko (22), saat memandangi Honda Megapro-nya yang kini berganti wajah. Tebeng depan warna hitam, serta pijakan kopling yang dibuat mundur dan tinggi dari posisi standar, menguatkan kesan seperti motor balap.
Kesan motor balap, dikuatkan oleh lampu depan berbentuk lancip mengerucut, yang adalah otan dari motor bebek tipe sport keluaran terbaru. Tuas rem roda belakang dibuat terbalik ke atas, dan sejumlah sentuhan pada pijakan kaki kanan-kiri.

Modifikasi yang dikerjakan bengkel selama tiga pekan itu menelan anggaran sekitar Rp 2 juta. "Sudah setahun saya menabung untuk ini. Akhirnya kelar juga. Lega," kata lelaki yang bekerja pada perusahaan listrik di Yogyakarta ini, Sabtu (29/8).

Modifikasi pada motor sportnya ini merupakan yang termahal, namun paling berkesan. Karenanya, ia merasa perlu bolak-balik ke bengkel. Selain motor cowok, Adi juga memiliki sebuah motor bebek, yang sudah dimodifikasi dengan di-ceper-kan.

Untuk urusan modifikasi, motor milik Adi belum seberapa, masih tergolong modifikasi ringan. Coba tengok Yamaha Mio milik Priyono (35), yang dibedah habis di Allan Filly Modification, bengkel modifikasi motor di Krapyak, Jalan Parangtritis KM 3,5. Bengkel ini termasuk top di kalangan pemodif Yogyakarta.

Modifikasi memang masih setengah jalan, namun sudah bisa diketahui bahwa nanti, bagian motor asli yang tersisa, hanya sasis (rangka), tangki bensin, dan mesin. Bobber Hot Road, aliran modifikasi yang diinginkan Priyono, itu memang cukup ekstrem.

Ban ukuran gedhe, sasis belakang dimundurkan 20 cm, serta balutan tebeng berbahan fiberglass di sana-sini. Lampu Mio yang imut-seksi, dibuang, diganti lampu bulat dari motor sport. Total anggaran untuk menebus Mio alien itu minimal Rp 15 juta.

Motor skutik itu nanti akan bertambah bobotnya sekitar 10 kg, semakin ceper beberapa cm, dan semakin panjang 20 cm. "Ya mungkin saya akan jadi lebih hati-hati mengemudi, saat parkir, dan kala melewati polisi tidur. Tapi nggak apa-apa," kata Priyono.

Tanpa perombakan dapur pacu alias mesin, lelaki yang pekerjaannya wiraswasta jual beli motor ini, paham bahwa Mio-nya nanti tak bisa lagi digeber kencang. "Untuk modifikasi mesin, itu selanjutnya. Tapi pasti saya lakukan," ujar dia.

Allan Filly menyebut, dalam sebulan mendapat order 10-15 motor. "Ada motor yang begitu diambil dari diler langsung masuk bengkel. Banyak juga yang dipaketkan dari luar Jawa. Dan ada juga yang seperti ini, si pemilik hanya ingin tahu beres dan bisa dipakai," ujar Allan, pemilik Allan Filly Modification.

Tangannya menunjuk ke motor Tiger yang hanya berupa rangka dan mesinnya. Anggaran untuk merombak habis motor itu diperkirakan minimal Rp 25 juta. Untuk ukuran Yogya, Rp 25 juta memang tinggi. "Tapi jumlah segini belum seberapa dibandingkan kota lain seperti Jakarta. Yogya sih, pemodif masih mikir mengeluarkan duit, hahaha," ucapnya.

"Order termahal yang pernah dikerjakan Allan, yakni Rp 30 juta. Kalau order paling sering ya yang nominalnya di bawah Rp 5 juta," kata dia

source infogue.com

{ 0 comments... read them below or add one }

Post a Comment